Kamis, 24 Januari 2013

Pengungsi Masih Bertahan di Halte Transjakarta


JAKARTA, KOMPAS.com
Banjir yang melanda kawasan Pluit, Jakarta Utara, membuat warga terpaksa mengungsi karena pemukiman tempat mereka tinggal terendam air. Sejumlah posko pengungsi didirikan untuk menampung warga, antara lain di Halte Transjakarta Landmark Pluit Auto Plaza.

Sebanyak 30 warga Muara Baru menjadikan halte tersebut sebagai tempat pengungsian sejak banjir melanda kawasan tersebut pada Kamis (17/1/2013) pekan lalu. "Sudah dari Kamis di sini, waktu itu rumah tenggelam hingga 3 meter. Sekarang aja masih sepinggang," kata Juju, warga Muara Baru saat ditemui di halte tersebut, Kamis (24/1/2013).
Menurut Juju, warga di tempat pengungsian itu susah mendapatkan makanan karena tidak ada bantuan yang didatangkan ke tempat tersebut. Warga pengungsi harus mencari kebutuhan pokok mereka dan harus mempunyai KTP untuk mengambil makanan.
Di tempat pengungsian itu, mereka tidur dengan beralaskan kardus yang dilapisi kain dan selimut. Di pintu halte, ada warga yang menjual kopi dan rokok, ada pula yang membawa hewan peliharaan seperti ayam. Sampai saat ini warga masih mendiami shelter Transjakarta tersebut hingga air yang merendam rumahnya sudah surut.


Pendapat Saya :
  •  Hal ini bisa terjadi dikarenakan banyaknya warga yang membuang sampah secara sembarangan, terutama membuang sampah di sungai. Dan karena pengaruh cuaca buruk dan musim hujan yang mengakibatkan meluapnya air di sungai. Pohon pohon rindang yang sekarang sulit ditemukan, juga merupakan salah satu faktor terjadinya banjir.
    Sekarang, warga warga diungsikan di pengungsian. Namun menurut warga setempat, tempat pengungsian itu susah untuk mendapatkan makanan karena tidak ada bantuan yang datang. 
  • Cara mengatasi banjir dengan tepat, yaitu  jangan lagi membuang sampah sembarangan. Dan rajin mengadakan reboisasi.




Sumber berita disini


0 komentar:

Posting Komentar